Kuansing, Riau - Potensi Wisata yang dimiliki Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Memang layak dijual kepada masyarakat luar khususnya para wisatawan mancanegara.
Salah satu potensi wisata yang menarik dan mampu menyedot pengunjung ribuan orang, hanyalah Event Pacu Jalur yang digelar pada bulan Agustus setiap tahunnya. Oleh karena itulah, pada tahun 2022 ini, event nasional pacu jalur tersebut kembali akan digelar, setelah sempat vakum selama tiga tahun akibat pandemi covid-19.
“Dalam gelaran wisata pacu jalur itu nantinya, akan dihadiri Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, ” ungkap Plt. Bupati Kuantan Singingi, Drs. H. Suhardiman Amby, AK. MM dihadapan Menparekraf Sandiaga Uno, saat rapat tentang potensi wisata Kuansing di Jakarta, Senin (23/5/22).
Dikesempatan tersebut, Suhardiman juga menjelaskan beberapa potensi wisata di negeri jalur, yang sangat prospektif untuk dikembangkan yaitu:
1. Pacu JalurPacu Jalur merupakan potensi wisata yang digelar setiap tahunnya, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengertian dari pacu jalur adalah Pacu (bertanding), dan jalur (Perahu) dengan ukuran panjang 25 - 40 meter, dengan jumlah anak pacu 40-60 orang. " Pacu jalur ini dikelola oleh Pemkab Kuansing, dan termasuk dalam agenda kalender nasional. Pacu jalur sebagai tradisi budaya Kuansing, sudah ada sejak dulu bahkan telah berumur ratusan tahun.
Baca juga:
Weekend Ber-Commuter Line Ria
|
2. Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban
Air Terjun Tujuh Tingkat ini terletak di Kecamatan Hulu Kuantan (37 Km dari Teluk Kuantan), ketika berada di Lubuk Jambi (Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik) atau 22 Km dari Teluk Kuantan. Dari simpang selepas Lubuk Jambi, bus akan bergerak ke kanan menuju Lubuk Ambacang (11 Km), Kecamatan Hulu Kuantan.
Sesampainya di Lubuk Ambacang, maka dilanjutkan dengan menaiki Speedboat sekitar 15 menit perjalanan, mengarungi Sungai Batang Kuantan dengan riak gelombang arung jeramnya, dilengkapi pemandangan alam dan bukit-bukit yang terjal dengan hutan lindungnya yang masih asli.
Akhirnya sampailah ke lokasi Air Terjun Tujuh Tingkat Batang koban. Tujuh Tingkat maksudnya terdapat tujuh buah air terjun yang bertingkat.
3. Air Terjun Guruh Gemurai
Terletak sekitar 25 Km dari Teluk Kuantan. Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa daerah setempat, dimana Guruh berarti Gemuruh (bunyi air terjun), sedang Gemurai adalah percikan air yang berserakan. Jadi air terjun Guruh Gemurai berarti, air terjun yang bunyi percikannya (curahannya) bergemuruh.
Sebelum sampai ke lokasi Air Terjun ini, 4 Km sebelum pasar Lubuk Jambi maka akan dapat menikmati panorama alam Danau Kebun Nopi, yang tidak ada duanya di Kuansing. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Desa Kasang dengan melalui jalan mendaki dan berbelok, diiringi panorama alam yang terkenal dari Bukit Barisan. Ditengah-tengah pendakian yang berbukit-bukit dan lembah, disanalah terdapat Air Terjun Guruh Gemurai.
4. Ekowisata Bukit Rimbang Baling
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 173/Kpts-II/1986, dan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.149/V/1982, kawasan SMBRBB seluas 136.000 Hektare ditetapkan sebagai suaka margasatwa.
Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling terletak di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Keberadaan kawasan ini merupakan potensi yang dapat dikelola menjadi kawasan ekowisata, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat sekitarnya.
Potensi yang dapat dikembangkan adalah sebagai wahana riset dan penelitian, pengembangan dan pelestarian keanekaragaman hayati.Di kawasan itu terdapat berbagai flora, termasuk Rafflesia Merah Putih yang tergolong langka. Selain itu, kawasan itu juga menjadi habitat lima kucing hutan, antara lain macan dahan, kucing emas, macan tutul, “marble cat”, dan harimau Sumatera.
Kawasan ini juga dapat dikembangkan menjadi tempat wisata adventure seperti arung jeram, jelajah alam dan lainnya.
5. Danau Masjid Koto Kari
Terletak dalam kawasan wisata Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah yang berjarak lebih kurang 3 km dari ibukota Kabupaten Kuantan Singingi (Teluk Kuantan).
Danau yang berukuran panjang 800 meter dan lebar 200 meter, dikelilingi kebun karet milik masyarakat. Disamping untuk tempat wisata, danau ini juga berfungsi sebagai sumber air irigasi, dan tempat mandi penduduk setempat.
6. Danau Kebun Nopi
Danau Kebun Nopi merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik. Danau ini memiliki Panjang lebih Kurang 800 meter dan lebar lebih kurang 100 meter.
Danau ini memiliki panorama alam yang sangat indah, dan juga dijadikan sebagai tempat pelatihan atlet dayung Kuansing.
7. Desa Wisata Koto Sentajo
Terletak 3 Km dari Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi (Teluk Kuantan) menuju Desa Koto Sentajo, yang ditetapkan sebagai Desa Wisata. Disini kita dapat menyaksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang, berupa rumah adat dengan bangunan asli dan motif khusus.
Masyarakatnya masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya, dalam kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di belakang desa wisata ini, masih terdapat hutan yang asli, yang sampai sekarang masih dilarang untuk merusaknya, dan ini telah ditetapkan sebagai hutan lindung seluas 500 Ha.
8. Wisata Sejarah
Potensi Wisata Sejarah di Kabupaten Kuantan Singingi cukup banyak akan tetapi belum ada yang dikembangkan. Potensi yang layak untuk dikembangkan diantaranya, Tambang Batu Bara Peninggalan Jepang (Kecamatan Singingi Hilir), Rumah Adat Koto Benai (Kecamatan Benai), Rumah Adat Koto Rajo (Kecamatan Kuantan Hilir Seberang), dan rumah adat Koto Sentajo ( Kecamatan Sentajo Raya).
9. Sumber Air Panas Alam
Terletak di Seberang Sungai Pinang, Kecamatan Hulu Kuantan yang berjarak 33 Km dari Teluk Kuantan.Konon ceritanya sudah sejak dahulu kala (sejak nenek moyang), sudah mengunjungi beramai-ramai oleh masyarakat dalam dan luar Kuantan Singingi, untuk berobat penyakit kulit, reumatik dan lain-lain.
10. Atraksi Budaya
Potensi wisata lain yang mendapat perhatian untuk dikembangkan adalah, Kesenian Tradisional Daerah seperti Seni Tari, Randai, Rarak Godang (Replizar). Sumber jnn....